Wednesday, December 18, 2013
Browse »
home»
depan
»
dunia
»
masa
»
tren
»
wisata
»
Tren Wisata Masa Depan Dunia
Tren Wisata Masa Depan Dunia
Seperti apa sih tren wisata di masa depan? Sebuah laporan yang dirilis pada hari Senin menyebutkan: Perjalanan belanja barang mewah bagi para orang kaya, akomodasi yang terbebas dari gadget dan memesan paket liburan di TV pintar alias smart TV.
Dengan TV pintar, Anda bisa membuat reservasi langsung. (Pocket-lint)“Global Trends Report” yang dibuat oleh perusahaan peneliti pasar Euromonitor International memprediksi peningkatan berkelanjutan dalam paket liburan yang melayani para wisatawan yang ingin mengadakan perjalanan berbelanja, kunjungan ke Timur Tengah yang membaik setelah revolusi Arab Spring. Serta banyak orang Amerika yang tertarik mengunjungi beberapa tujuan yang sebelumnya sangat terbatas.
Para wisatawan yang ingin berbelanja berasal dari Brasil, Rusia, India dan Cina (atau yang biasa disingkat negara-negara BRIC), merupakan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan diperkirakan akan memenuhi kota-kota di Eropa untuk membeli barang-barang mewah.
Euromonitor melandaskan tren ini pada peningkatan pesat jumlah kalangan kelas menengah di negara BRIC tersebut, serta tingginya pajak impor pada barang-barang mewah yang dibawa pulang ke negara asal mereka.
“Kita tahu bahwa wisatawan asal Cina semakin banyak berwisata ke Eropa dan berbelanja merupakan salah satu kegiatan utama mereka,” ungkap analis perjalanan Euromonitor Paz Casal di World Travel Market di London pada Senin.
“Tren ini akan semakin jelas pada lima tahun mendatang.”
Para wisatawan Cina yang berkunjung ke Eropa sendiri menyiapkan sepertiga dari anggaran liburan mereka untuk berbelanja, seperti yang diperkirakan European Travel Commission. Sebanyak 95 persen wisatawan asal China pasti memasukkan Louis Vuitton di Paris dalam rencana tur mereka, seperti yang diungkapkan Euromonitor.
Hotel-hotel di Timur Tengah terletak di dalam atau pun di sebelah mal untuk mengambil keuntungan dari tren tersebut. Sembilan mal besar akan selesai dibangun di wilayah tersebut antara 2012 hingga 2014. Salah satu mal tersebut, Yas Mall di Abu Dhabi, akan sekaligus menjadi tempat dari tujuh hotel.
Setelah mengalami penurunan 10 persen di sektor pariwisata tahun lalu, saat kejatuhan dalam Arab Spring, tahun 2012 menjanjikan pertumbuhan positif bagi Timur Tengah. Perkiraan tersebut akan berlanjut hingga memasuki 2013 dan seterusnya.
Para wisatawan asal India turut berperan dalam peningkatan pesat kunjungan wisatawan di wilayah tersebut dengan kunjungan ke pasar tradisional untuk membeli kerajinan logam untuk kado pernikahan dan investasi.
Meskipun laporan tersebut menyatakan bahwa setiap pertumbuhan kedatangan wisatawan akan berasal dari pasar yang relatif baru seperti di Asia Pasifik, Amerika Latin dan Eropa Timur, wisatawan AS menunjukkan minat khusus dalam mengunjungi negara-negara yang sebelumnya dilarang untuk dikunjungi seperti Korea Utara, Libya, Kuba dan Myanmar berkat pelonggaran pembatasan perjalanan.
Wisatawan Amerika ke Myanmar diperkirakan akan meningkat sebesar 71 persen pada 2016, kata Euromonitor.
TV pintar juga disorot dalam laporan tersebut sebagai platform baru yang penting bagi penyedia jasa perjalanan yang ingin menggunakan perangkat tersebut untuk menghubungkan secara langsung para konsumen dengan pasar. Dengan TV pintar, mereka bisa membuat reservasi langsung atau melalui aplikasi perjalanan dan tautan Internet.
Di sisi lain, pelanggan juga ingin menjauhi ketergantungan teknologi mereka dalam liburan "digital detox" di hotel bebas gadget atau hotel yang menawarkan insentif untuk meletakkan "crackberry" mereka sementara waktu.
Liburan yang menenangkan seperti spa, berlayar dan bersepeda juga diperkirakan dapat menggaet wisatawan dengan sangat baik sampai 2016. Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment